Kelinci Ucul merupakan salah satu lagu yang termasuk ke dalam jenis lagu campursari. Campursari sendiri merupakan jenis lagu khas dari Indonesia dan ternama di kalangan masyarakat Jawa. Lagu bowo kelinci ucul ini memiliki filosofi serta arti yang cukup unik.
Terlebih lagi, lagu yang dinyanyikan dalam bahasa Jawa ini menjadi lagu legendaris yang dinyanyikan oleh Nurhana. Lagu ini telah banyak dicover oleh beberapa penyanyi dengan genre yang sama seperti Ki Narto Sabdo hingga Didi Kempot. Lagu merupakan salah satu cara untuk tetap menghargai kebudayaan serta menjadi salah satu cara menjaga kebudayaan.
Lagu ini memiliki nada diatonis dan sangat terkenal pada masanya dulu. Nah, bagi Anda yang ingin tahu mengenai arti dari lirik lagi ‘kelinci ucul‘ ini, berikut ini adalah ulasannya.
Kelinci Ucul Lirik
Bawa Gambuh:
Adhuh klinciku ucul
Mangka iku dadi katresnanku
Ngalor ngidul tepung gelang mung kecelik
Saiba bungah rasaku
Yen mulih bakal tak pondhongLanggam:
Ngubengi kutha sak teruse ing desa desa
Marga aku anggoleki sing tak tresnani klinciku ucul
Lunga mangetan Surabaya terus nyang Bali
Mangulon lunga nyang Bandung ora ketemu
Terus aku nyang JakartaJebul ora ketemu adhuh klinciku aja mbeda aku
Terus bali nyang Semarang klinciku wus ana ing kandhang
Lha jebulane grusa-grusu keburu napsu
Wekasane montang-manting ragate akeh
Aku dhewe sing kebanting
Lagu ini menceritakan mengenai seseorang yang kebingungan mencari kelincinya yang lepas. Terlihat dari lirik lagu tersebut yang berjudul ‘kelinci ucul’ yang berarti ‘kelinci lepas’. Lagu ini hampir mirip dengan lagu dolanan anak.
Lagu dolanan anak memang memiliki ciri khas berupa lagu yang mudah dinyanyikan, nada serta irama yang sederhana. Filosofi yang bisa didapatkan dari lagu ini yaitu seseorang yang tidak lelah mencari yang disayang.
Konteks yang menjelaskan kelinci bisa berarti manusia atau seseorang yang teramat disayang, atau bisa berarti kelinci itu sendiri.
Hal tersebut dapat dilihat dari lirik ‘Adhuh klinciku ucul, Mangka iku dadi katresnanku’ yang berarti ‘aduh kelinciku lepas, padahal itu adalah kesayanganku’. Si pemilik dari kelinci ini terus menjadi hingga ke Surabaya bahkan hingga ke Jakarta.
Lirik Kelinci Ucul
Hingga akhirnya saat si pemilik ini pulang menuju kotanya di Semarang, kelinci miliknya sudah kembali ke dalam kandangnya. Hal tersebut terlihat dari lirik bagian reff atau langgam lagu tersebut. ‘Ngubengi Kutha sak teruse ing desa-desa, marga aku anggoleki sing tak tresnani klinciku ucul’ yang berarti bahwa ‘memutari seluruh kota hingga ke desa-desa, karena Aku mencari yang kucintai. Kelinci ku lepas.’
Hal yang bisa membuktikan bahwa si pemilik telah pergi berkelana ke beberapa kota terlihat dilirik setelahnya yaitu ‘Lunga mangetan Surabaya terus nyang bali mangulon lunga nang Bandung ora ketemu, terus aku nyang Jakarta’ yang berarti ‘aku pergi ke Surabaya, kemudian aku pergi ke Bandung tetap tidak bertemu, lalu aku pergi ke Jakarta’.
Hingga akhirnya si pemilik pulang ke Semarang kembali dan mendapati kelincinya sudah ada di dalam kandang. ‘Terus bali nyang Semarang klinciku wus ana ing kandhang’ yang berarti ‘akhirnya aku pulang ke Semarang, kelinciku sudah ada di dalam kandang’.