Asal-usul Kelinci Lucu(Lengkap BANGET!!)

Ada yang tahu apa ga kelinci itu? Nah yaa pasti kamu sudah pernah melihatnya bahkan memelihara kelinci lucu sebagai hewan peliharaan kesayangan kamu, atau bahkan untuk diternakan. Kelinci ini juga tidak kalah dengan kelinci yang memiliki banyak jenis kelinci atau ras kelinci seperti kelinci anggora, nahh kelinci juga memiliki harga kelinci tiap ras atau jenisnya bermacam dari yang murah sampai yang mahal biasanya juga untuk diambil dagingnya bahkan kulitnya pun bisa dimanfaatkan untuk dibuat seperti tas,jaket,dan lain sebagainya, penasaran kan ? yuk mari simak artikel Asal-usul Kelinci Lucu berikut ini.

Daftar isi

Sejarah Kelinci Lucu

Gambar kelinci lucu berbulu warna cokelat di rumput
Gambar Kelinci Lucu Warna Cokelat di Rumput

via: Wikipedia.com

Kelinci merupaka hewan mamalia dari famili Leporidae, yang bisa ditemukan di banyak bagian bumi. Katanya dulunya, hewan ini merupakan hewan liar yang hidupnya di Afrika hingga ke daratan Eropa. Nah, pada perkembanganya di tahun 1912, kelinci diklasifikasikan ke dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yaitu Ochtonidae(jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae(termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci ini berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang artinya “anak kelinci”. Nah ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mulai mengenali kelinci saat jaman kolonial, padahal di Pulai Sumatera Indonesia ada satu spesies asli kelinci sumatera(Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972.

Saat ini beberapa jenis kelinci menjadi hewan peliharaan dan hewan pedaging. Beberapa jenis kelinci sebagai hewan pedaging juga ada yang dijadikan sebagai hewan peliharaan dirumah. Jenis kelinci terbesar di dunia, yaitu Continental Giant biasamya kelinci dijadikan hewan pedaging, tetapi ada juga yang memeliharanya dan secara resmi telah menjadi kelinci terbesar di dunia dengan ukuran tinggi atau panjang 4 feet + 4 inci (132 sentimeter) dan berat 3,5 stones (22,2 kilogram).

Jenis Kelinci

Pada umumnya, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, jenis kelinci liar. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk kedalam kategori kelinci liar adalah terwelu(Lepus curpaeums) dan kelinci liar(Oryctolagus cuniculus).

Kalo dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang sedikit kekuningan. Ketika musim dingin, warna bulu kelinci yang kekuningan berubah menjadi kelabu.

Menurut jenis atau rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya kelinci ras Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English, Spot, Himalayan, dan lain sebagainya. Khusus kelinci jenis Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara kelinci Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangann peternak kelinci hias, hasil dari persilangan itu disebut sebagai Lyon atau jenis kelinci Angora jadi-jadian.

Di Indonesia banyak sekali kelinci lokal, yaitu jenis kelinci Jawa(Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jenis jawa ini diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulu kelinci ini cokelat perunggu kehitaman. Ekornyapun berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg(kilogram). Sedangkan Kelinci asli sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli indonesia. Habitat kelinci ini berada di hutan tepatnya di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya bisa mencapai 40 cm. Warna bulu kelinci sumatera biasanya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk kedalam kategori kelinci liar adalah terwelu (lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus coniculus).

Dilihat dari jenis bulunyam kelinci yang satu ini terdiri dari jenis kelinci berbulu pendek dengan panjang yang warnanya agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna ini berubah menjadi kelabu.

Data Biologis Kelinci

Gambar bayi kelinci yang baru dilahirkan dan kulitnya masih berwarna merah
Gambar bayi kelinci yang baru dilahirkan dan kulitnya masih berwarna merah

Via: Wikipedia.com

  1. Masa hidup: 5 – 10 tahun
  2. Masa produksi: 1 – 3 tahun
  3. Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 – 31 hari)
  4. Masa penyapihan : 6-8 minggu
  5. Umur dewasa: 4-10 bulan
  6. Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  7. Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah anak disapih.[butuh rujukan]
  8. Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  9. Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  10. Periode estrus : 11 – 15 hari
  11. Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 – 13 jam kemudian)
  12. Fertilitas: 1 – 2 jam sesudah kawin
  13. Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 – 8)
  14. Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  15. Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan.

Kelinci di Indonesia

Gambar kelinci sumatera
Gambar kelinci sumatera via: alamendah.org

Dari catatan sejarah di Indonesia, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang-orang asal Belanda pada tahun 1835an. Waktu itu, kelinci sudah dijadikan ternah hias. Di Indonesia, peternakan kelinci terbadi dua golongan yaitu peternakan daging dan hias.

  • Masa hidup: 5 – 10 tahun
  • Masa produksi: 1 – 3 tahun
  • Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 – 31 hari)
  • Masa penyapihan : 6-8 minggu
  • Umur dewasa: 4-10 bulan
  • Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  • Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah Anak disapih.[Referensi?]
  • Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  • Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  • Periode estrus : 11 – 15 hari
  • Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 – 13 jam kemudian)
  • Fertilitas: 1 – 2 jam sesudah kawin
  • Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 – 8)
  • Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  • Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan.
Gambar anak kelinci jawa di kandang

Via: Google Image

Kelinci di Indonesia, khususnya yang berada di pulau Jawa, banyak diternakkan secara komersial oleh para peternak kelinci di kota Lembang, di mana kelinci hias ini menjadi primadona para peternak. Sisa-sisa kelinci yang tidak termasuk kategori hias, akan mereka jual sebagai kelinci pedaging, di mana Lembang juga merupakan konsumen daging kelinci yang cukup lumayan besar dengan mengedepankan sate kelinci sebagai komoditas utama. Selain di kota Lembang, sate kelinci ini dapat kamu jumpai di daerah Sumedang dan Kabupaten Bogor.

Nah, sekarang kamu sudah tau informasi ini kan? Terimakasih sudah membaca artikel asal-usul kelinci lucu ini. Semoga bermanfaat dan jangan lupa bagikan atau share ke teman pecinta kelinci lainya yah! Biar temen-temenmu tahu informasi dari kelincipedia.com ini.