Pernahkah Anda memelihara kelinci? Hewan berbulu dengan telinga panjang yang identik dengan sayuran terutama wortel. Ternayata Indonesia memiliki jenis kelinci tersendiri dan tentunya tidak hanya satu jenis. Kelinci Jawa dan Kelinci Sumatra merupakan kelinci lokal yang mendiami pulau-pulau Nusantara. Pemberian nama tergantung pada daerah banyaknya spesies ini ditemukan. Harga kelinci lokal pun beraneka ragam tergantung pada kondisi fisik, umur, dan tempat pembelian kelinci.
Daftar isi
Kelinci Lokal
Bagi Anda yang ingin memelihara kelinci lokal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda tahu bagaimana cara merawat dan menjaga kesehatan kelinci tersebut.
Kelinci Lokal Jawa
Kelinci Jawa atau Kelinci Lokal (Lepus nigricollis) merupakan kelinci asli indonesia yang memiliki warna bulu khas coklat kelabu kehitaman. Sesuai namanya, habitat kelinci ini banyak ditemukan di pulau jawa khusunya daerah Jawa Barat. Walau termasuk jenis kelinci bertubuh kecil, ketika dewasa panjang tubuhnya dapat mencapai 40 cm seberat 6 kg. Kelinci Jawa dapat mempertahankan hidupnya selama 5 sampai 10 tahun dengan 6 hingga 8 ekor setiap melahirkan anak. Kelinci Jawa termasuk hewan yang tahan cuaca dan iklim tropis, oleh karenanya jenis kelinci ini cocok hidup di Indonesia dan sangat mudah dikembangbiakkan.
Perawatan Kelinci Jawa
Untuk merawatnya, Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam karena jenis kelinci ini termasuk mudah dan murah dalam proses pengembangbiakkan. Cukup memberinya rerumputan, daun–daunan seperti daun turi, kangkung, bayam, lamtoro, wortel bahkan nasi pun dapat menjadi bahan konsumsi siang dan malam hari si kelinci. Sedangkan makanan penguat yang terdiri dari 1 kg bekatul, 1 sendok garam dapur, 2 sendok air hangat diberikan pada pagi hari. Cukup jaga kebersihan kendang dengan membersihkannya 2 minggu sekali dan tetap menjaga suhu dan pencahayaan yang ideal. Agar tetap cantik dan bersih kelinci Anda perlu memandikan kelinci setidaknya dua kali dalam sebulan. Disarankan menggunakan air hangat karena Kelinci lokal cenderung tidak tahan air dingin dengan menyiramkan secara perlahan menggunakan gayung atau selang dan mengusapkan air dengan lembut pada tubuh kelinci.
Perkembang Biakan Kelinci Jawa
Kelinci baru dapat dikawinkan setelah memasuki umur 5 sampai 6 bulan setelah diketahui tanda–tanda birahi pada betinanya, seperti nafsu makan berkurang, gelisah, sering menggosok-gosokkan bagian dagunya pada dinding atau tempat datar lainnya, dan yang paling menonjol adalah ketika ia tidak menghindar ketika didekatkan dengan pejantan. Proses kawin ini dilakukan dengan memasukkan betina kedalam kandang kelinci jantan, jangan sebaliknya. Masa hamil kelinci betina sekitar 29 – 33 hari. Kelinci betina akan dipindahkan dalam kendang yang terdapat kotak tempat beranak ketika 5 hari menjelang akan melahirkan anak – anaknya.
Harga Kelinci Lokal di Pasaran
Jika sepasang kelinci Australia dihargai Rp 400.000,- hingga Rp 500.000,- maka harga kelinci lokal hanya mencapai Rp 120.000,- hingga Rp 150.000,- sepasang. Rp 100.000,- dihargai untuk kelinci biasa. Sama halnya dengan kelinci Australia, harga kelinci tergantng dari bentuk fisik kelinci lokal tersebut. Kelinci yang terawat tentu akan memiliki harga yang lebih mahal. Akan lebih baik jika Anda terlebih dahulu menanyakan apakah kelinci tersebut sudah pernah beranak atau belum. Disarankan untuk membeli kelinci dari peternakan karena perawatan hewan pada peternakan cenderung lebih intensif. Harga anak kelinci lokal usia 2 bulan sampai 3 bulan mencapai Rp 25.000,- hingga Rp 35.000,- .
Nah itulah pembahasan lengkap mengenai kelinci lokal yang sudah kamu baca diatas, semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu, jangan lupa bagikan atau share artikel ini ke teman-teman pecinta kelinci lainnya yah! Terimakasih.